Monday, January 26, 2009

Bandung City View from Top of the Hill

Ketika berada di Bandung, saya menyempatkan diri untuk melihat kota Bandung dari ketinggian. Untuk itu saya pergi ke sebuah resto The Valley yang letaknya dicukup tinggi dan mencoba menikmati pemandangan kota dari sana.
Namun sangat disayangkan, cuaca pada saat itu hujan dan terus berlanjut hingga malam hari. Akan tetapi saya tetap berusaha mengambil foto-foto sedapatnya. Beberapa shoot terpaksa diambil dalam kondisi hujan deras.
Akhirnya saya berhasil juga merekam pemandangan yang berlatarbelakang perbukitan dan pegunungan untuk menambah koleksi yang ada.






City of Bandung, West Java

Bandung, yang saat ini menjadi tempat berlibur orang-orang dari berbagai daerah terutama Jakarta, seakan memiki magnet sendiri sehingga orang tetap berdatangan ke sana meskipun kondisinya terasa penuh dan macet. Namun ditengah keriuhan yang ada, terselip jajanan yang menarik untuk dicoba. Selain itu pemandangan alam kota ternyata sangat indah dengan dilatar belakangi oleh deretan pegunungan besar. Pemandangan pegunungan ini seakan menghilangkan kesan kumuh dan warna merah bata dari atap genteng-genteng rumah penduduk. Beberapa foto ini diambil dari Jembatan Pasopati yang berdiri megah membelah kota Bandung. Seperti umumnya pengunjung lain, istri dan putri saya menyisir beberapa fo yang ada di jalan Dago, sedangkan saya cukup menikmati macetnya jalanan.

Pigeon

Di mall Paris Van Java, saya melihat beberapa ekor burung merpati kapas yang sengaja diperihara disitu untuk menambah kesan artistik dan natural pada pertokoan yang ada disitu. Saya kira cara ini cukup berhasil untuk menciptakan kesan tersebut.

Hills Landscape

Dalam perjalanan saya ke Bandung, saya sempat mengabadikan lukisan pemandangan pada bukit-bukit yang ada di sisi jalan yang menimbulkan perasaan indah tersendiri. Sebagian besar pengendara yang melewati tol ini seakan mengabaikan pemandangan indah di sisi-sisi jalan. Namun jika diperhatikan, banyak sekali pemandangan yang layak untuk dilihat terutama jika kita dari kota ketemu kota lainnya lagi paling tidak untuk membuang rasa jenuh yang ada; namun hal ini tidak berlaku bagi driver karena harus tetap konsentrasi ke jalanan.


Cipularang Toll road - West Java



Dalam perjalanan ke Bandung saya melewati jalan tol Cipularang singkatan dari Cikampek Purwakarta Padalarang. tol ini panjangnya 41 km yang menghubungkan Jakarta ke Bandung. Permukaaannya tidak rata karena terbuat dari beton, namun yang saya sukai adalah pemandangan alamnya, mungkin bisa disebut sebagai salah satu yang terbaik

Children Paint

Antusiasme terlihat dimuka anak-anak ini sembari berkonsentrasi menyapu kuasnya membuat lukisan dalam acara melukis bagi anak-anak sekolah dasar. Warna hasil kuasan mereka pada akhirnya menambah keanekaragaman warna disekitar mereka.
Acara ini sepertinya lebih tepat jika dideskripsikan sebagai tempat berkumpulnya warna-warna menarik yang berkumpul disatu tempat.

Friday, January 23, 2009

Ship at Balikpapan Harbour - East Kalimantan

Ketika berdiri ditepi laut di kota Balikpapan saya mengambil beberapa gambar kapal-kapal yang ada disana. Kebanyakan kapal-kapal itu digunakan untuk mengangkut bahan kebutuhan umum dan industri ke pedalaman Kalimantan melalui sungai-sungai besar yang ada atau melintasi pulau-pulau diseberang lautan. Suasana kota dipinggir pantai ini ternyata memberikan kesan yang berbeda dengan Jakarta. Di kota ini saya sangat terkesan dengan warna langit yang ada disana, bagai lukisan yang dilukis diatas kanvas bening yang bersih.

Mahakam River, South Borneo

Dalam perjalanan kembali dari kota Sangasanga di Kutai Kertanegara menuju kota Balikpapan, saya melewati sungai Mahakam. Sungai ini sangat lebar bentangannya sehingga menjadikan segala sesuatu diatas menjadi kecil. Dari sini kita dapat dibayangkan betapa lebarnya bentangan jembatan yang harus saya lewati untuk menyeberang sungai ini. Matahari sore saat itu bersinar tajam dan memberikan warna keemasan untuk setiap benda yang disinarinya. Aktifitas hilir mudiknya kapal-kapal disungai ini ternyata menjadi atraksi yang menarik untuk dinikmati terutama pada suasana sore hari.


Riverside Village in South Borneo inland

Foto ini menggambarkan situasi perdesaan Sangasanga yang terletak dipinggir sungai. Kehidupan seakan menyatu dengan sungai dan air yang berwarna coklat tersebut, namun suasana damai terasa saat memandangnya. Pada umumnya mayoritas penduduk di daerah ini adalah muslim sehingga kita akan menemukan banyak bangunan mesjid didaerah ini. Rumah-rumah yang terdapat didaerah ini kebanyakan berupa rumah panggung dengan kayu-kayu penopang dibawahnya. Saya sangat terkesan dengan susunan kayu-kayu tersebut terutama pada bagian jalan masuknya. Sayang saya tidak berhasil mengabadikannya untuk dinikmati.

Sangasanga Village School

Kondisi sekolah di desa Sangasanga Kutai Kertanegara sangat baik dan terawat. Saya mengambil foto ini sembari berjalan pulang ke Balikpapan.
Suasana pedesaan dengan aktifitas didalamnya memberikan kesan tersendiri terutama bagi orang yang tinggal di kota besar seperti saya ini.

Deforeszation

"Deforeszation" mungkin itulah kata yang tepat untuk menggambarkan kondisi daerah hutan yang semula hijau berubah menjadi tanah terbuka. Penambangan batubara telah menjadikan hutan dan bukit nyaris tanpa pepohonan.
Sedih memang melihat kondisi ini namun inilah secuil gambaran kondisi disana, dapat dibayangkan jika di pulau Kalimantan ini terdapat ratusan bahkan ribuan pemandangan seperti ini.
Saya berharap ekploitasi hutan dan daerah hijau seperti ini dapat diredam. Memang ekonomi merupakan salah satu alasan yang cukup kuat untuk menghalalkan kegiatan ini, namun adalah sangat bijaksana untuk dipikirkan dampak lingkungannya secara keseluruhan.


River Jetty at Pendingin - East Kalimantan

Tenang dan dingin, itulah yang dapat dirasakan pada tempat ini. Dermaga kapal yang terletak dipedalaman di tepi sungai ini seakan memunculkan kesan misteri yang dalam.
Suasana itu bertambah ketika langit biru dingin seakan bergantung dan menyelimuti daerah tersebut.
Matahari sore mencoba mengoyak suasana tersebut namun sepertinya tidak berhasil. Suara riak air sungai sesekali terdengar lembut. Kesunyian yang pekat ini terkadang membuat saya larut didalamnya.

Coal Vessel at Pendingin River - East Kalimantan

Sesekali kesunyian anak sungai Mahakam ini dipecah oleh suara kapal pengangkut batubara yang lewat. Perlahan tapi pasti kapal dan muatannya itu bergerak menyusuri hamparan sungai yang luas dan berwarna ke coklatan.
Suara kapal seakan segan memecah kesunyian yang ada bahkan suara-suara lainnyapun enggan bersuara.
Perjalanan kapal ini seakan-akan diawasi oleh mata-mata yang tajam dan berkuasa sehingga dapat membungkam segala jenis bunyi dan suara yang ada.
Saya belum bisa membayangkannya suasana seperti ini pada malam hari yang gelap.

Balikpapan's Seaside

Jika kita berada di kota Balikpapan ini, sesekali dapat mencoba menikmati makanan dan suasana pinggir pantai yang bayak terdapat disana. Saya mencoba ke salah satu resto yang cukup favorit di bilangan pantai ini dan menyantap menu ikannya. Rasa nikmat makanan dan indahnya suasana seakan-akan berpacu untuk menang dan akhirnya saya memutuskan untuk memenangkan suasananya.
Banyak orang asing dijumpai di kota ini karena pada dasarnya kota ini merupakan pusat industri perminyakan dan energi di Kalimantan dimana banyak sekali expat yang bekerja disini.